Pacaran sesudah menikah lebih nikmat?

Kata orang, pacaran sesudah menikah itu nikmat banget. Sampai ada bukunya segala. Kalau gak salah, judulnya: Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan. Kata orang pula, “Pacaran itu halal, tapi sesudah menikah.”

Benarkah pacaran sesudah menikah itu nikmatnya melebihi pacaran sebelum menikah? Benarkah pacaran itu halal hanya jika sesudah menikah?

Eh, saya tidak hendak memperdebatkannya. Di sini saya hanya mengajak kita semua untuk kembalikan makna kata pacaran ke makna aslinya (bukan makna palsunya). Lalu Anda bisa menilai sendiri apa benar bahwa pacaran setelah menikah itu nikmat banget, bla bla bla.

Kata “pacar” berasal dari bahasa Kawi (Jawa Kuno). Artinya: “calon pengantin“. Kata ini kemudian mendapat akhiran “-an” yang bermakna kegiatan. Jadi, pacaran adalah aktivitas persiapan menikah.

Nah, mungkinkah persiapan menikah dilakukan sesudah menikah? Mustahil. Titik. (Kalau Anda masih koma, silakan simak halaman Wajib Baca.)

25 thoughts on “Pacaran sesudah menikah lebih nikmat?

  1. Ya memang jadinya multitafsir pak…
    Kalo yang ngartiin pacaran = pegang2an tangan sampe ML segala…bilangny pacaran halal n nikmat setelah nikah…

    Kalo yg pacarannya ga ada acara pegang2an…jelas2 rugi kalo disuruh pacaran abis nikah. koz di pikiran dia pacaran tu ga ngelakuin “apa2″…n abs nikah disuruh ga ngapa2in lagi?
    Ruggiii abiisszz…:D

    Wassalam

  2. Ping-balik: Curhat: Ketika Harus Pacaran « Pacaran Sehat

  3. pacaran setelah menikah lebih nikmat??? itu jelas 🙂

    yg jelas ga dosa malah dpt pahala n semua yg tadinya haram jd halal…

    knp masih banyak yg ragu pilih pacaran setelah menikah ya???

    Tanggapan Admin:
    Wah, ‘aisyah belum baca artikel di atas, ya?
    Mengapa mempertanyakan sesuatu yang sudah dijelaskan?
    Tidakkah sebaiknya memberi komentar itu setelah menyimak lebih dahulu?

  4. Wahai kelompok yang mengagung-agungkan pacaran setelah menikah tengoklah adanya fakta yang menunjukkan tingginya angka perceraian pada pasangan yang menikah tanpa mengenal baik atau pacaran terlebih dahulu. Pacaran di sini bukan bergaul secara bebas tapi sebagai persiapan pernikahan sehingga bisa cukup saling mengenal, dengan kegiatan yang terdapat pengawasan dari orang ketiga sehingga bisa menghindar dari kegiatan untuk bergaul secara bebas. Pengekangan yang ada sesungguhnya hanya akan memakan korban, manusia menikah butuh interaksi untuk menemukan alasan saling mencinta, bukan sekedar tukaran biodata tanpa menemukan alasan lebih-lanjut untuk saling mengikat diri pada tali pernikahan yang suci. Muhammad menikah dengan khadijah itu dilandasi dengan adanya interaksi antar mereka terlebih dahulu, hubungan itu bisa kita istilahkan sebagai pacaran. Namun, nuansa zaman saat inilah yang begitu kental membuat pacaran sebagai temapat untuk bergaul secara bebas tanpa ikatan pernikahan, padahal pacaran merupakan istilah indonesia asli dimana itu lebih menunjuk kepada kegiatan interaksi untuk saling-mengenal dengan calon pasangan sebagai bagian persiapan menuju pernikahan.

  5. Memang menurut saya, makna kata pacaran cukup membingungkan (benar ga sich???). Soalnya pada umumnya, orang-orang mempunyai anggapan dan pemikiran bahwa kegiatan dalam pacaran itu mengandung hal-hal yang dekat dengan zina, dekat dengan hal-hal yang semestinya belum boleh kita lakukan. Nah, kalau pacaran dengan makna yang dijelaskan oleh “admin”, saya setuju. Menurut saya, kita boleh melakukan pendekatan (persiapan ke jenjang pernikahan). Namun, pendekatan disini bukan hanya pendekatan ke dia (calon istri) tetapi juga pendekatan ke keluarga dia (terutama ortu calon istri kita) dan sebaiknya itu memang dilakukan. Dalam hal ini sebaiknya juga perlu adanya pembatasan (jaga jarak dulu dong khan belum resmi). bagi yang sudah mantap, nampaknya pernikahan menjadi langkah selanjutnya. (maaf ya, bila tanggapan saya salah atau tidak berguna, gimana nih tanggapan admin???), terimakasih.

    Tanggapan Admin:
    Yup, terima kasih atas tambahan penjelasan dan pengertiannya. Semoga para pembaca lain pun semakin mengerti. Aamiin.

  6. Ping-balik: Chatting: Pacaran Tapi Belum Pernah Jumpa « Pacaran Sehat

  7. Ping-balik: Tanda-Tanda Suksesnya Pacaran « Pacaran Sehat

  8. ass,…. Ya ane setuju juga tuh sama pa yang d surat Al Imron Ayat 14 tapi terkadang masalahnya banyak manusia yang terpikat sama lawan jenis sampai begitu heboh banget yah ada yang bilang mempertaruhkan hidupnya sampai mati2an. Bener seh mang enak nya Tu Pacaran sesudah menikah yah bisa d bilang Ta”aruf gtu deh. Pandangan pertama tu Nikmat keduanya Maksiat nah.terkadang yang pandangan ke 2nya ni ga bisa di jaga kadang-kadang keterusan nah tu bagaimana?itu sering terjadi terhapad seseorang yang ke imanannya sedang Down bagaimana yah? Down bagaimana yah?

  9. ah, itu cuma masalah diksi..
    Islam sudah memiliki istilah “ta’aruf”, lalu knapa musti ada lg istilah “pacaran islami” sgala klo artinya sama aja?

    yg di buku NPSP itu, istilah ‘pacaran’ emg diartikan dgn makna palsunya, kenapa? karna orang kebanyakan jg mengartikan ‘pacaran’ dgn makna palsunya, ya biar nyambung aja bahasanya dgn pembaca..
    lagipula ga smua org yg pacaran bermaksud melakukannya dlm rangka mempersiapkan pernikahan.. iya kan? apa belum pernah nemuin pasangan yg berpacaran trus ketika ditanya ttg kpn nikahnya, jawabannya ngalor ngidul kmana2, atau jawabnya “let it flow aja.. skrg jalani dulu yg ada..”, atau salah satunya jelas2 bilang “klo pacar yg skrg dijadiin suami/istri..kynya msh harus pikir2 lagi deh..”

    • @ Mrs.21

      1) Untuk pranikah, Islam tidak mengajarkan taaruf, tetapi tanazhur. Lihat “Taaruf, Sebuah Istilah yang Asal Keren?

      2) Pacaran islami tidak identik dengan ta’aruf. Lihat “10 Perbedaan Ta’aruf dan Pacaran Islami“.

      3) Mengartikan ‘pacaran’ dgn makna palsunya itu tidak nyambung bahasanya dgn pembaca. Pada kenyataannya, kebanyakan pembaca justru memaknai pacaran secara positif, sehingga cenderung sesuai dengan makna asli pacaran. Untuk buktinya, lihat “Istilah Favorit untuk Aktivitas Persiapan Menikah“.

      4) Justru ketika melihat penyimpangan, maka itu perlu kita luruskan. Jangan sampai kita menjadikannya dalih untuk ikut-ikutan menyimpang. Apa sih untungnya turut melestarikan penyimpangan makna pacaran? Apa sih ruginya meluruskan penyimpangan makna pacaran?

  10. Ping-balik: Benarkah pacaran islami itu hanya masalah istilah? « Fiqih Asmara

  11. Ping-balik: Definisi & Bentuk Nyata Pacaran Islami « Pacaran Islami

    • @ Tips Pacaran Cia
      Di artikel di atas telah kuungkapklan bahwa makna asli “pacaran” adalah “persiapan sebelum menikah”. Kalau ada yang “pacaran setelah menikah”, pastilah itu bukan pacaran yang sebenarnya.

  12. Ping-balik: Pacaran ala Tokoh Muhammadiyah « Fiqih Asmara

  13. Ping-balik: vizentica.blogr.com - stories - 2009-07-26-Pacaran-Islami

  14. Ping-balik: Apa yang dimaksud dengan “pacaran”? « Satria's Blog

  15. Ping-balik: Mufiany's Blog

  16. Ping-balik: Asep Burhanudin &raquo Kriteria Siap Menikah

  17. Ping-balik: MENILIK CITA RASA PACARAN (BENARKAH PACARAN ITU BURUK ???) « SIR OSSIRIS HOME SITE

  18. Ping-balik: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR “PACARAN” PERIODE 2013-2014 | diary&bemo

  19. Ping-balik: Pacaran ala Tokoh Muhammadiyah « Indonesia Hot

  20. Ping-balik: Benarkah pacaran islami itu hanya masalah istilah? « Indonesia Hot

  21. Ping-balik: Pacaran ala Tokoh Muhammadiyah – Site Title

Komentar ditutup.